Stunting merupakan kondisi dimana pertumbuhan anak mengalami kegagalan akibat kekurangan gizi dalam kurun waktu yang lama. Stunting menyebabkan anak menjadi lebih pendek dari anak lain seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Pada umumnya stunting disebabkan oleh asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak.
Beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya stunting yaitu status gizi ibu, kebersihan lingkungan, kekurangan protein dalam proporsi total asupan kalori, pola pemberian makan kepada anak, angka kejadian infeksi pada awal kehidupan anak, genetik, hormonal, malnutrisi.
Gejala stunting jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal sehingga mempengaruhi kemampuan mental, kemampuan belajar dan prestasi belajar. gejala stunting jangka panjang meliputi penurunan toleransi glukosa, hipertensi, obesitas, penyakit jantung koroner dan osteoporosis.
Prevalensi balita stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sebesar 29,6% diatas batasan yang ditetapkan oleh WHO (20%). Indonesia menjadi negara dengan peringkat ke empat angka stunting tertinggi di dunia, kurang lebih sebanyak 9 juta atau 37% balita di Indonesia mengalami stunting/kerdil. Untuk mencegah stunting siperlukan supan protein yang cukup. Anak yang medapat asupan protein 15% dari total asupan kalori yang dibutuhkan terbukti memiliki badan yang lebih tinggi daripada anak dengan asupan protein 7,5% dari total asupan kalori. Anak dengan rentang usia 6 sampai 12 bulan sangat dianjurkan unruk mengkonsumsi protein harian sebanyak 1,2 g/kg berat badan, untuk anak usia 1 sampaiĀ 3 tahun kebutuhan protein harian sebesar 1,05 g/kg berat badan.
Untuk mengantisipasi terjadinya stunting pada anak, dapat dilakukan beberapa cara berikut ini :
1. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mengecek perkembangan bayi.
2. Menghindari asap rokok.
3. memenuhi nutrisi yang baik selama kehamilan.
4. Mengikuti program imunisasi, terutama imunisasi dasar.
5. Memberikan ASI eksklusif sampai anak berusia 6 bulan dan memberikan MPASI yang memadai.
6. Memeriksakan anak secara rutin setiap bulanĀ ketika anak berusia 0-12 bulan, setiap 3 bulan sekali ketika anak berusia 1-3 tahun, 6 bulan sekali ketika anak berusia 3-6 tahun dan setiap setahun sekali ketika anak berusia 6-18 tahun.
7. Menjaga kebersihan makanan.
8. Menjaga kebersihan sanitasi dan lingkungan.
9. Rajin ke posyandu.
Penuhi nutrisi buah hati, cegah stunting sekarang juga.
Sumber :
awalbros dot com
good doctor dot com
Komentar