Epilepsi atau ayan merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal, sehingga menimbulkan kejang, sensasi dan perilaku yang tidak biasa hingga hilang kesadaran. Gangguan pada pola aktivitas listrik otak saraf dapat terjadi karena kelainan pada jaringan otak, ketidakseimbangan zat kimia di dalam otak, ataupun kombinasi dari beberapa faktor penyebab tersebut.
Gejala Epilepsi
Kejang merupakan gejala utama penyakit epilepsi yang terjadi saat timbul impuls listrik pada otak melebihi batas normal. Kondisi tersebut menyebar ke area sekelilingnya, dan menimbulkan sinyal listrik yang tidak terkendali. Sinyal tersebut terkirim juga pada otot, sehingga menimbulkan kedutan hingga kejang.
Penyebab Epilepsi
Kejang pada penderita epilepsi dapat dipicu karena beberapa kondisi, seperti stres, kelelahan, atau konsumsi obat. Umumnya epilepsi bermula pada usia anak-anak, atau malah mulai pada saat usia lebih dari 60 tahun. Epilepsi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
- Epilepsi idiopatik, yaitu epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui.
- Epilepsi simptomatik, yaitu epilepsi yang terjadi akibat suatu penyakit yang menyebabkan kerusakan pada otak.
Pengobatan Epilepsi
Penyakit epilepsi tidak dapat disembuhkan, namun dapat diatasi dengan memberikan obat secara tepat untuk menstabilkan aktivitas listrik dalam otak dan mengendalikan kejang. Obat yang diresepkan dokter adalah obat antikejang (antikonvulsan), seperti asam valproat, carbamazepine, lamotrigine, clobazam, levetiracetam, dan topiramate.
Sama seperti obat lainnya, obat antiepilepsi juga berisiko menimbulkan efek samping, baik yang tergolong ringan atau juga parah, diantaranya kenaikan berat badan, pusing, lemas, penurunan kepadatan tulang, daya ingat berkurang, bicara tidak lancar, hilangnya koordinasi gerakan dan ruam kulit, peradangan organ, ruam kulit, depresi serta kecenderungan untuk bunuh diri.
Jika pemberian obat antiepilepsi belum bisa mengendalikan kejang pada penderita epilepsi, maka dokter dapat melakukan operasi epilepsi untuk menghilangkan bagian otak yang menyebabkan kejang. Pelaksanaan operasi ini dapat dilaksanakan jika kejang disebabkan masalah pada bagian otak yang dapat dihilangkan tanpa menimbulkan efek samping berarti, misalnya kemampuan bicara, bahasa, fungsi motorik, pendengaran, atau penglihatan.
Di samping pemberian obat dan operasi, sejumlah terapi juga dapat diterapkan pada penderita epilepsi yang mengalami kejang. Terapi tersebut berupa pemasangan stimulator saraf di bawah kulit daerah tulang selangka (saraf vagus), untuk mengurangi frekuensi dan intensitas kejang.
sumber: alodokter dot com
Komentar